Saturday, January 15, 2011

ESTETIKA DALAM STRUKTUR BANGUNAN PERUMAHAN DI JEPANG

Jenis dan Gaya Perumahan Jepang
Keberhasilan Pembangunan Jepang dan Sosial-Budaya Masyarakatnya. Berkembangnya Ilmu pengetahuan, teknologi dan industri permukiman bertingkat, menuju tingginya hak cipta intelektual Jepang. Dalam hal penanggulangan, pendampingan dan pembangunan ke depan; generasi-regenerasi dan produksi-reproduksi berkelanjutan( multiflier effect komprehensif). Pada tahun 1998 rakyat Jepang telah berhasil membangun 50,2 juta tempat tinggal atau 1.13 unit apartemen/kondominium/rumah per keluarga.
A.1. Ikko Date (一個立って)
Ikko Date adalah salah satu bentuk rumah jepang yang mempunyai 2 jenis, yaitu : Wasitsu (Japanese style) dan Yositsu (West Style). Dalam wasitsu ada berbagai ruangan dan furniture yang bergaya asli jepang, contohnya :
Tokonama (model ruang tamu dan dijadikan ruang tidur jika malam)
Ima (cha no ma) Ruang Tamu
Butsudan / Kamidana (altar Budha dan Shinto)
Genkan (pintu masuk), Fusuma (pintu oshi ire), Byobu (pintu sekat), Shouji (pintu dorong), Zabuton (tempat duduk ala Jepang), Yofuku Dansu (lemari baju), Oshi Ire (lemari kasur), Kage Jiku (lukisan di ruang tamu), Kotatsu (meja yang ada penghangatnya), dll.
Dalam Wasitsu ruangan cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami. Orang melepaskan sepatu begitu memasuki rumah agar lantai rumah tetap bersih. Genkan, jalan masuk, merupakan tempat untuk melepaskan sepatu, meletakkannya, dan mengenakannya kembali. Setelah melepaskan sepatu, orang Jepang mengenakan sandal rumah.
Tatami adalah sejenis tikar tebal yang dibuat dari jerami, sudah dipakai di rumah Jepang sejak sekitar 600 tahun yang lalu. Sehelai tatami biasanya berukuran 1,91 x 0,95 meter. Ukuran ruang/kamar biasanya didasarkan pada jumlah tatami. Lantai tatami terasa sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin, dan tetap lebih segar daripada karpet selama bulan-bulan lembab di Jepang.
A.2. Mansion(マンション)
Di Jepang, istilah mansions adalah bangunan-bangunan yang terdiri dari beberapa lantai dan mempunyai banyak tempat tinggal. Umumnya keluarga-keluarga yang tinggal di sini termasuk ke dalam kategori high-class.
Bangunan ini terbuat dari feroconcrete dengan tata ruang yang sangat baik. Biasanya jumlah ruangan untuk setiap keluarga terdiri dari tiga kamar, satu kamar mandi dan WC, dan satu ruangan dapur. Saluran listrik, gas dan air sudah tersedia, dan kadangkadang heater pun untuk setiap ruangan sudah dipasang kecuali di kamar mandi dan WC.
Bagi mereka yang berminat untuk menyewa mansions ini di haruskan membayar reikin (uang sewa) dan shikikin (uang pangkal) antara ¥ 600.000 sampai dengan ¥ 1.000.000 tergantung dari besar-kecilnya ruangan dan lokasi dari mansions itu sendiri. Demikian pula perbandingan besarnya reikin dan shikikin tidak sama untuk setiap mansions.
Untuk reikin ini biasanya hanya berlaku untuk setiap dua tahun. Jadi bila ingin diperpanjang lagi para penghuninya setelah dua tahun harus membayar kembali reikin. Kemudian shikikin untuk setiap dua tahun akan dikembalikan dengan memperhitungkan dulu kerusakan ruangan yang ada, sehingga jumlah uang shikikin yang akan dikembalikan kepada si penyewa sering menjadi berkurang karena adanya klaim dari yang punya mansions atas kerusakan yang ada tersebut.
Uang sewa setiap bulan untuk mansions ini juga sangat mahal. Uang sewa ini bervariasi antara ¥ 75.000 sampai ¥ 150.000 dan tidak termasuk untuk pembayaran listrik, gas, dan air. Biasanya yang menyewa mansions ini adalah para pekerja perusahaan (kaisha-in) yang sudah mempunyai kedudukan.
A.3. Apa-to (アパト)
Istilah apato adalah satu atau dua bangunan yang terdiri dari dua lantai, dan biasanya dibuat dari kayu. Di Jepang ada dua macam apato yaitu :
(1) Yang mempunyai dua atau satu kamar ditambah dengan kamar mandi dan WC dan (2) Yang mempunyai dua atau satu kamar, ditambah dengan WC saja (tanpa kamar mandi).
Kedua macam apato tersebut dilengkapi dengan satu ruangan dapur. Tentunya yang mempunyai kamar mandi dan tanpa kamar mandi berbeda dalam soal pembayaran reikin dan shikikin serta uang sewa per bulannya. Apato yang tanpa kamar mandi pembayarannya lebih murah, namun bagi mereka yang akan menyewa apato ini untuk mandinya harus pergi ke sento (tempat mandi umum). Untuk sekali mandi harus bayar ¥ 230 (pada tahun 1988). Umumnya untuk apato yang tidak ada kamar mandinya terletak berdekatan dengan sento. Pembayaran reikin dan shikikin untuk kedua macam apato tersebut bervariasi dari ¥ 100.000 sampai dengan ¥ 500.000, dan sewa per bulannya antara ¥ 25.000 sampai dengan ¥ 60.000. Adanya variasi harga ini tergantung dari ada atau tidaknya kamar mandi, jumlah kamar, dan jarak ke kota. Di Jepang umumnya apato digunakan oleh kebanyakan orang yang berpenghasilan rendah hingga menengah.
Di dalam masalah penyelesaian reikin dan shikikin untuk seluruh jenis apato tersebut di atas pada prinsipnya sama dengan untuk mansions. Dengan demikian bila keluarga yang menyewa ingin terus tinggal, setelah dua tahun Reikin harus dibayar kembali. Pengembalian shikikin kepada si penyewa juga akan sangat tergantung dari kerusakan apato yang disewa.
A.4. Danchi 団地
Danchi diartikan sebuah bangunan yang berdiri si suatu bagian tanah yang berupa sekumpulan rumah yang berada di sekitar pabrik atau perumahan khususnya di bangun di luar daerah (di luar kota besar). Dalam 1 lahan luas, dibangun 3 atau lebih bangunan flat yang bentuknya persis sama dan bangunannya tinggi-tinggi, minimal 10 lantai. Dalam 1 lantai ada beberapa unit tempat tinggal. Biasanya Danchi lebih luas daripada apa-to atau mansion, karena diperuntukkan untuk keluarga
Pada tahun 1955, Jepang memulai pembangunan perumahan untuk pabrik yang dibangun oleh pemerintah setempat. Sampai dengan tahun 70-an dibangun komplek perumahan yang harga sewanya murah. Pendirian Danchi ini dimaksudkan untuk menghadapi perpindahan penduduk ke kota besar. Penghuni Danchi adalah Karyawan perusahaan yang memfasilitasi Danchi tersebut.
Jenis Danchi ada 3 macam : Jutaku Danchi (yang ada disekitar perumahan), Kogyou Danchi (yang ada disekitar pabrik, khusus karyawan pabrik), Dan Nogyou Danchi (yang ada disekitar lahan pertanian, khusus untuk buruh tani).
A.4. Gesshuku
Sistem Gesshuku atau indekos adalah kamar yang bisa di sewa khusus untuk mahasiswa. Biasanya mahasiswa tinggal bersama dengan pemilik rumah (Oya-san). Mahasiswa yang memilih gesshuku ini biasanya disediakan kamar tersendiri dan bagi rumah yang bertingkat tempat gesshuku biasanya diletakkan pada tingkat dua dan mempunyai pintu masuk dan keluar tersendiri terpisah dari pemilik rumah.Dulunya gesshuku ini hanya diperuntukan bagi mahasiswa Jepang. Akan tetapi baru-baru ini mahasiswa asingpun, sampai dengan jumlah tertentu, sudah bisa menyewanya. Namun demikian mahasiswa dan mahasiswi tidak diperbolehkan berada dalam satu gesshuku. Demikian pula mahasiswa yang membawa keluarganya tidak diperkenankan tinggal dalam Gesshuku ini. Semua aktivitas di gesshuku yang melibatkan orang lain (di luar penghuni gesshuku) harus sepengatahuan Oya-san.
Fasilitas yang ada dalam gesshuku ini adalah selain kamar untuk setiap penghuni, tetapi juga dilengkapi dengan alat mencuci pakaian dan WC yang dapat digunakan oleh seluruh penghuni. Tidak semua gesshuku mempunyai dapur umum dan kamar mandi. Dengan demikian untuk gesshuku yang tidak ada kamar mandinya maka bila penghuni ingin mandi terpaksa harus pergi ke pemandian umum (Osento). Pada Osento ini sudah tersedia semua perlengkapan untuk mandi seperti handuk kecil, sabun, hair dryer dll. Pria dan wanita mempunyai kamar mandi yang terpisah. Orang Jepang biasanya mandi bersama sama dalam satu kamar baik dalam kamar mandi pria maupun wanita. Dalam tiap kamar mandi disediakan tempat duduk plastik untuk mandi yang dilengkapi shower untuk air dingin dan air panas. Selain shower disediakan bak air panas yang disebut ofuro.

No comments:

Post a Comment