Sekelompok ilmuwan Jepang di Keio University sukses membuktikan keampuhan sel induk. Kemarin (8/12), mereka mengumumkan hasil riset mereka yang gemilang. Dengan memanfaatkan sel induk, mereka mampu mengembalikan fungsi motorik seekor kera yang sebelumnya lumpuh dari leher ke bawah.
"Ini merupakan terobosan pertama di dunia. Primata berukuran kecil itu sembuh dari kelainan saraf spinal yang membuatnya lumpuh," terang Hideyuki Okano, profesor yang memimpin riset tersebut, dalam wawancara dengan Kyodo News. Dalam percobaan itu, dia memanfaatkan sel induced pluripotent stem atau iPS. Sel tersebut diciptakan dari empat tipe gen yang ditanam pada sel kulit manusia.
Sel iPS itu disuntikan pada tubuh kera yang lumpuh tersebut, sembilan hari setelah ia mengalami kelumpuhan. "Berdasar investigasi kami, hari ke-9 itu merupakan waktu yang paling tepat untuk menyuntikkan sel induk tersebut," kata Okano seperti dikutip Agence France-Presse. Sekitar dua sampai tiga pekan kemudian, kera yang lumpuh itu mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya lagi.
Pada pekan keenam pasca suntikan tersebut, gerakan si kera sudah semakin banyak. Bahkan, ia sudah bisa melompat-lompat ke segala arah. "Semakin mendekati normal. Saat ini, kera tersebut sudah semakin kuat dan juga bisa berjinjit. Ia sudah 80 persen sembuh dari kelumpuhan," papar Okano antusias. Dia optimistis, si kera bisa kembali normal dalam waktu dekat.
Keberhasilan tim Okano menyembuhkan seekor kera dari kelumpuhan, melahirkan harapan baru pada dunia medis. Lewat penyempurnaan dan riset tambahan, metode yang sama bisa diterapkan pada manusia. Artinya, harapan sembuh bagi para penderita lumpuh semakin meningkat. Konon, sel induk pun bisa menyembuhkan kanker dan penyakit berat lainnya. Sayangnya, penelitian sel induk masih sangat kontroversial.
"Ini merupakan terobosan pertama di dunia. Primata berukuran kecil itu sembuh dari kelainan saraf spinal yang membuatnya lumpuh," terang Hideyuki Okano, profesor yang memimpin riset tersebut, dalam wawancara dengan Kyodo News. Dalam percobaan itu, dia memanfaatkan sel induced pluripotent stem atau iPS. Sel tersebut diciptakan dari empat tipe gen yang ditanam pada sel kulit manusia.
Sel iPS itu disuntikan pada tubuh kera yang lumpuh tersebut, sembilan hari setelah ia mengalami kelumpuhan. "Berdasar investigasi kami, hari ke-9 itu merupakan waktu yang paling tepat untuk menyuntikkan sel induk tersebut," kata Okano seperti dikutip Agence France-Presse. Sekitar dua sampai tiga pekan kemudian, kera yang lumpuh itu mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya lagi.
Pada pekan keenam pasca suntikan tersebut, gerakan si kera sudah semakin banyak. Bahkan, ia sudah bisa melompat-lompat ke segala arah. "Semakin mendekati normal. Saat ini, kera tersebut sudah semakin kuat dan juga bisa berjinjit. Ia sudah 80 persen sembuh dari kelumpuhan," papar Okano antusias. Dia optimistis, si kera bisa kembali normal dalam waktu dekat.
Keberhasilan tim Okano menyembuhkan seekor kera dari kelumpuhan, melahirkan harapan baru pada dunia medis. Lewat penyempurnaan dan riset tambahan, metode yang sama bisa diterapkan pada manusia. Artinya, harapan sembuh bagi para penderita lumpuh semakin meningkat. Konon, sel induk pun bisa menyembuhkan kanker dan penyakit berat lainnya. Sayangnya, penelitian sel induk masih sangat kontroversial.
No comments:
Post a Comment