Sunday, January 16, 2011

KNOWLEDGE CREATION

Penciptaan pengetahuan untuk meningkatan value / kinerja perusahaan dilakukan dengan mengalirkan knowledge dari dan ke setiap Intangible Assets yang dimiliki perusahaan seperti terlihat pada model berikut.


Keterangan:
   P – Personal Competence
   E – External Structure
   I – Internal Structure
   $ – Corporate Value
 
No
 Aliran
 Knowledge
 Contoh
1
 P -> P
 Communities of Practice
 Mentoring
 Magang
 Discussion Group
2
 P -> E
 Penjelasan: Profile dan Produk (Jasa dan Barang)
 Konsultasi
3
 E -> P
 Penjelasan:
       */ Profile
       */ Permasalahan
       */ Best Practise Perusahaan Client
 Kepuasan Client
4
 P -> I
 Usulan Perbaikan
 Informasi Pasar
 Index Kepuasan Karyawan (thanks to sholehhudin)
5
 I -> P
 Training
 Standard Operating Procedures
 Performance Appraisal (thanks to sholehhudin)
6
 I -> I
 Integrasi
 Konsolidasi
7
 E -> I
 Informasi dari Pemasok
 Kepuasan Pelanggan
8
 I -> E
 Iklan
 Customer Hotline Services
9
 E -> E
 Mouth-to-Mouth Marketing
 Customer get Customer Program
 
Keberlanjutan penciptaan pengetahuan baru ini diperlukan secara terus menerus untuk menjaga agar kemampuan organisasi selalu lebih tinggi daripada kebutuhan pasar, dengan demikian perusahaan akan dapat bertahan di era yang sangat kompetitif seperti saat ini. Agar hal ini dapat diwujudkan perusahaan harus belajar lebih baik dan lebih cepat dari pesaingnya.
 
Oleh karenanya peran pengetahuan dalam Era Pengetahuan menjadi lebih penting daripada modal, tenaga kerja dan sumber daya alam. Sebagai contoh: Modal dan Tenaga Kerja IBM jauh lebih besar daripada Google, akan tetapi Google menghasilkan Laba lebih besar daripada IBM – hal ini karena Google lebih berhasil memberdayakan pengetahuan untuk menciptakan nilai tambah dalam setiap produk / jasanya jika dibandingakan dengan IBM.
 
Dalam accounting (sebagai salah satu parameter manajemen organisasi yang diciptakan dalam Era Industri): Mesin merupakan Asset dan Karyawan adalah Liability.
 
Sebagai Liability,
Karyawan diberdayakan semaksimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin.
 
Apakah hal ini cocok untuk diterapkan dalam Era Pengetahuan ?
 
Cara pandang terhadap karyawan pada Era Industri dan Era Pengetahuan
 
 Era Industri
 Era Pengetahuan
 Perkerja / Sumber Daya
 Sub-ordinate
 Control
 Volunteer / Partisipatif
 Partnership
 Free Thinking
 
Knowledge Management yang ada saat ini berkembang melalui dua (2) budaya, yaitu:
1.       Explicit Culture
Explicit Culture berkembang di Amerika Serikat dan Eropa dimana masyarakatnya terbiasa untuk belajar secara individual dan terdokumentasi. Dalam budaya ini Knowledge Management lebih mengarah pada pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan knowledge. Knowledge adalah sebuah produk.
Permasalahan:
orang tidak dapat benar-2x belajar tentang sesuatu secara menyeluruh hanya melalui explicit knowledge saja – diperlukan lebih dari sekedar dokumen untuk belajar sesuatu dengan seutuhnya.
2.       Tacit Culture
Tacit Culture berkembang di Jepang dan negara-2x Asia lainnya + Swedia yang masyarakatnya lebih sosial dimana komunikasi, koneksi dan kolaborasi adalah dominan dalam mempelajari sesuatu. Knowledge adalah sebuah proses.
Permasalahan:
knowledge tidak terdokumentasikan dan tetap hanya berada di pikiran orang-2x tersebut – bukan milik perusahaan.
 
Untuk itu, Knowledge Management mengakomodasi kedua hal tersebut. Knowledge harus dapat di-explicit-kan akan tetapi Knowledge Management juga harus menyediakan fasilitas bagi orang-orang di dalamnya untuk saling berkomunikasi dan berkolaborasi.
 
Menurut Ikujiro Nonaka, Knowledge Management harus dapat mendukung penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan yang sudah ada dengan menyediakan Ba (cara / lingkungan / space) yang berbeda-beda sesuai jenis pengaliran knowledge yang dilakukan, yaitu seperti terlihat pada bagan berikut:
 
 
 Tacit Knowledge
 Explicit Knowledge
 Tacit
 Knowledge
 Socialization
 Mempelajari Tacit Knowledge
 dari orang lain.
 
 Ba: Share Experience,
        Interaction
        dan Job Shadowing
 
 
Empathising 
Externalization 
Mendokumentasikan 
Tacit Knowledge 
dalam bentuk 
ungkapan yang presisi. 
 
Ba: Weblog dan 
Discussion Board / Forum 
 
 Articulating
 Explicit
 Knowledge
Embodying 
 
 Ba: Training dan Simulasi
 
 Menghayati pengetahuan
 yang dipelajari dan
 mempraktekannya pada
 diri sendiri atau organisasi.
 
 
 Internalization
 Connecting
 
Ba: Wiki dan 
Presentasi 
 
Mengombinasikan 
pengetahuan lama dan baru, 
penciptaan knowledge baru. 
 
 
Combination 

Dengan terciptanya pengetahuan-pengetahuan baru diharapkan muncul inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Agar inovasi baru ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan harus diciptakan lingkungan yang mendukung karyawan untuk berani secara bebas dan kreatif mengungkapkan pengetahuan dan inovasinya. Beberapa cara yang umumnya dilakukan perusahaan a.l:
1.       Enterprise Award
2.       Best Idea Scheme
3.       Learning Award
4.       Quality Control Circle





No comments:

Post a Comment