Penciptaan pengetahuan untuk meningkatan value / kinerja perusahaan dilakukan dengan mengalirkan knowledge dari dan ke setiap Intangible Assets yang dimiliki perusahaan seperti terlihat pada model berikut.
Keterangan:
P – Personal Competence
E – External Structure
I – Internal Structure
$ – Corporate Value
No | Aliran Knowledge | Contoh |
1 | P -> P | Communities of Practice Mentoring Magang Discussion Group |
2 | P -> E | Penjelasan: Profile dan Produk (Jasa dan Barang) Konsultasi |
3 | E -> P | Penjelasan: */ Profile */ Permasalahan */ Best Practise Perusahaan Client Kepuasan Client |
4 | P -> I | Usulan Perbaikan Informasi Pasar Index Kepuasan Karyawan (thanks to sholehhudin) |
5 | I -> P | Training Standard Operating Procedures Performance Appraisal (thanks to sholehhudin) |
6 | I -> I | Integrasi Konsolidasi |
7 | E -> I | Informasi dari Pemasok Kepuasan Pelanggan |
8 | I -> E | Iklan Customer Hotline Services |
9 | E -> E | Mouth-to-Mouth Marketing Customer get Customer Program |
Keberlanjutan penciptaan pengetahuan baru ini diperlukan secara terus menerus untuk menjaga agar kemampuan organisasi selalu lebih tinggi daripada kebutuhan pasar, dengan demikian perusahaan akan dapat bertahan di era yang sangat kompetitif seperti saat ini. Agar hal ini dapat diwujudkan perusahaan harus belajar lebih baik dan lebih cepat dari pesaingnya.
Oleh karenanya peran pengetahuan dalam Era Pengetahuan menjadi lebih penting daripada modal, tenaga kerja dan sumber daya alam. Sebagai contoh: Modal dan Tenaga Kerja IBM jauh lebih besar daripada Google, akan tetapi Google menghasilkan Laba lebih besar daripada IBM – hal ini karena Google lebih berhasil memberdayakan pengetahuan untuk menciptakan nilai tambah dalam setiap produk / jasanya jika dibandingakan dengan IBM.
Dalam accounting (sebagai salah satu parameter manajemen organisasi yang diciptakan dalam Era Industri): Mesin merupakan Asset dan Karyawan adalah Liability.
Sebagai Liability,
Karyawan diberdayakan semaksimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin.
Apakah hal ini cocok untuk diterapkan dalam Era Pengetahuan ?
Cara pandang terhadap karyawan pada Era Industri dan Era Pengetahuan
Era Industri | Era Pengetahuan |
Perkerja / Sumber Daya Sub-ordinate Control | Volunteer / Partisipatif Partnership Free Thinking |
Knowledge Management yang ada saat ini berkembang melalui dua (2) budaya, yaitu:
1. Explicit Culture
Explicit Culture berkembang di Amerika Serikat dan Eropa dimana masyarakatnya terbiasa untuk belajar secara individual dan terdokumentasi. Dalam budaya ini Knowledge Management lebih mengarah pada pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan knowledge. Knowledge adalah sebuah produk.
Permasalahan:
orang tidak dapat benar-2x belajar tentang sesuatu secara menyeluruh hanya melalui explicit knowledge saja – diperlukan lebih dari sekedar dokumen untuk belajar sesuatu dengan seutuhnya.
2. Tacit Culture
Tacit Culture berkembang di Jepang dan negara-2x Asia lainnya + Swedia yang masyarakatnya lebih sosial dimana komunikasi, koneksi dan kolaborasi adalah dominan dalam mempelajari sesuatu. Knowledge adalah sebuah proses.
Permasalahan:
knowledge tidak terdokumentasikan dan tetap hanya berada di pikiran orang-2x tersebut – bukan milik perusahaan.
Untuk itu, Knowledge Management mengakomodasi kedua hal tersebut. Knowledge harus dapat di-explicit-kan akan tetapi Knowledge Management juga harus menyediakan fasilitas bagi orang-orang di dalamnya untuk saling berkomunikasi dan berkolaborasi.
Menurut Ikujiro Nonaka, Knowledge Management harus dapat mendukung penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan yang sudah ada dengan menyediakan Ba (cara / lingkungan / space) yang berbeda-beda sesuai jenis pengaliran knowledge yang dilakukan, yaitu seperti terlihat pada bagan berikut:
| Tacit Knowledge | Explicit Knowledge |
Tacit Knowledge | Socialization Mempelajari Tacit Knowledge dari orang lain. Ba: Share Experience, Interaction dan Job Shadowing Empathising | Externalization Mendokumentasikan Tacit Knowledge dalam bentuk ungkapan yang presisi. Ba: Weblog dan Discussion Board / Forum Articulating |
Explicit Knowledge | Embodying Ba: Training dan Simulasi Menghayati pengetahuan yang dipelajari dan mempraktekannya pada diri sendiri atau organisasi. Internalization | Connecting Ba: Wiki dan Presentasi Mengombinasikan pengetahuan lama dan baru, penciptaan knowledge baru. Combination |
Dengan terciptanya pengetahuan-pengetahuan baru diharapkan muncul inovasi-inovasi baru yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Agar inovasi baru ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan harus diciptakan lingkungan yang mendukung karyawan untuk berani secara bebas dan kreatif mengungkapkan pengetahuan dan inovasinya. Beberapa cara yang umumnya dilakukan perusahaan a.l:
1. Enterprise Award
2. Best Idea Scheme
3. Learning Award
4. Quality Control Circle
Sumber : http://www.budihermawan.net/?p=61
No comments:
Post a Comment